‘Amir bin Said dari bapanya berkata bahwa : “Satu hari Rasulullah S.A.W telah datang dari daerah berbukit. Apabila Rasulullah S.A.W sampai di masjid Bani Mu’awiyah lalu beliau masuk ke dalam masjid dan menunaikan solat dua rakaat. Maka kami pun turut solat bersama dengan Rasulullah S.A.W.

Kemudian Rasulullah S.A.W berdoa dengan doa yang agak panjang kepada Allah S.W.T, setelah selesai berdoa beliau berpaling kepada kami lalu bersabda : “Aku telah memohon kepada Allah S.W.T tiga perkara, dalam tiga perkara itu cuma dua yang diperkenankan dan satu lagi ditolak.

  1. Aku telah memohon kepada Allah S.W.T supaya Allah tidak membinasakan umatku dengan musim susah yang berpanjangan. Permohonanku ini diperkenankan oleh Allah S.W.T.
  2. Aku telah memohon kepada Allah S.W.T supaya umatku ini jangan dibinasakan dengan bencana tenggelam (seperti banjir besar yang telah melanda umat Nabi Nuh s.a). Permohonanku ini telah diperkenankan oleh Allah S.W.T.
  3. Aku telah bermohon kepada Allah S.W.T supaya umatku tidak dibinasakan karena permusuhan sesama mereka (peperangan, permusuhan antara umat Islam). Tetapi permohonanku ini tidak diperkenankan.

 

Apa yang kita lihat hari ini ialah umat Islam saling menyalahkan antara satu dengan yang lain sehingga sulit untuk disatukan, kita lihat di antara kita ada yang merasa paling benar sendiri, saling mencurigai, berburuk sangka, paling oke…golongannya, sementara orang kafir bertepuk tangan dari belakang, apakah ini yang kita inginkan ? maka mari kita renungkan….bukankah apa yang kita tanam itu yang akan kita petik…bukankah kita menanam untuk orang-orang setelah kita, untuk generasi setelah kita. Generasi ini diuji untuk lebih baik daripada generasi sebelumnya, jika tidak lebih baik kita tidak usah lahir dan orangtua kita tidak usah mati.